![]() |
The Night Comes For Us Poster |
Sadis!, satu kata yang cukup menggambarkan bagaimana film ini. The Night Comes For Us, film terbaru dari sutradara Timo Tjahjanto ini tayang secara ekslusif di Netflix. Film yang penuh dengan adegan pembunuhan dan darah dimana-mana membuat film ini menjadi terlihat Sadis dimata penulis. Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris beken yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan akting nya. Sebut saja Iko Uwais, Joe Taslim, Julie Estele, Hanna Al Rasyid, Dian Sastro dan lain-lain. Ya bisa bintang dari film ini kebanyakan adalah alumni dari film The Raid seperti Iko Uwais, Joe Taslim atay Julie Estele.
Tokoh kunci dari film ini adalah Ito yang diperankan oleh Joe Taslim. Ito disini adalah seorang gangster yang tergabung dalam Six Seas. Tokoh ito ini diceritakan memiliki sifat yang garang dan ganas. Semenjak bergabung dengan Six Seas dia sudah tidak tehitung banyaknya membunuh orang. Sampai pada suatu saat ketika sedang melakukan pembantaian di suatu desa, tinggal 1 anak kecil yang bernama Reina. Melihat Reina yang entah mungkin hati Ito terketuk atau apa sehingga membuat Ito memberontak kemudian membunuh rekan-rekan nya dan menyelamatkan anak kecil tersebut. Akibat perbuatan itu Ito di incar oleh Six Seas untuk dibunuh. Oleh karena itu Chien Wu salah satu dari Six Seas yang diperankan oleh Sunny Pang memerintahkan Arian untuk mencari Ito dan membunuh nya. Arian sendiri diperankan oleh Iko Uwais. Tokoh Arian ini sebenarnya cukup dekat dengan Ito karena sebelumnya mereka ada dalam satu kelompok bersama Fatih (Abimana), Bobby (Zack lee), Wisnu (Dimas Anggara) dan beberapa anggota lain nya.
Trailer The Night Comes For Us
Jalan cerita dari film ini sebenarnya cukup simple, namun sebagai penonton awam melihatnya mungkin dari plot ceritanya yang kurang cukup kuat antar satu adegan dengan adegan yang lain. Namun kekurangan dari jalan cerita ini ditutupi dengan baik oleh adegan Fighting yang luar biasa meski ada beberapa catatan dibeberapa bagian adegan fighting ini yang mungkin bisa diperbaiki lagi. Seperti adegan fighting yang terkesan seperti antri ingin gebukin musuh. Padahal seharusnya bisa dilakukan secara keroyokan. Namun kekurangan dalam adegan Fighting tersebut berhasil ditutupi adegan fighting dari para aktor utama dari Film ini. Apalagi fighting final antara Ito melawan Arian, scene ini menjadi salah satu favorit ketika melihat film ini.
Jalan cerita dari film ini sebenarnya cukup simple, namun sebagai penonton awam melihatnya mungkin dari plot ceritanya yang kurang cukup kuat antar satu adegan dengan adegan yang lain. Namun kekurangan dari jalan cerita ini ditutupi dengan baik oleh adegan Fighting yang luar biasa meski ada beberapa catatan dibeberapa bagian adegan fighting ini yang mungkin bisa diperbaiki lagi. Seperti adegan fighting yang terkesan seperti antri ingin gebukin musuh. Padahal seharusnya bisa dilakukan secara keroyokan. Namun kekurangan dalam adegan Fighting tersebut berhasil ditutupi adegan fighting dari para aktor utama dari Film ini. Apalagi fighting final antara Ito melawan Arian, scene ini menjadi salah satu favorit ketika melihat film ini.
Satu lagi adegan fighting yang luar biasa menurut penulis, yakni adegan fighting yang dilakukan oleh Julie Estele. Julie Estele berhasil mendapatkan perhatian penulis karena adegannya di film ini, Mungkin salah satu adegan fighting terbaik yang dilakukan oleh aktris Indonesia sampai saat ini yang pernah penulis tonton. Melihat akting dari Julie Estele di film ini seperti melihat Black Widow dari Indonesia.
Secara keseluruhan film ini bagus dan memberikan hiburan yang berbeda, namun sebagai catatan bagi kamu yang takut melihat darah lebih baik jangan nonton film ini atau paling tidak kamu bisa tutup mata kamu ketika adegan berdarah-darah ini.
Rating. 8.5/10